Dunia kesehatan terus berkembang, dan di tengahnya, peran apoteker menjadi semakin krusial.

Tak hanya meracik obat, apoteker kini juga terlibat aktif dalam pelayanan klinis, edukasi pasien, serta inovasi farmasi modern.
Oleh karena itu, jurusan apoteker menjadi salah satu pilihan utama bagi calon mahasiswa yang ingin berkarier di bidang kesehatan.
Namun, tidak semua kampus memiliki standar yang sama. Untuk menjamin mutu pendidikan, akreditasi dari LAM-PTKes (Lembaga Akreditasi Mandiri Pendidikan Tinggi Kesehatan) menjadi tolok ukur penting.
Penasaran apa saja kampusnya? Jangan di skip dulu! Yuk simak penjelasan dibawah ini.
10 Kampus Jurusan Apoteker Akreditasi Unggul
Di Indonesia profesi Apoteker sudah berkembang dengan pesat. Bahkan menjadi salah satu profesi yang banyak diminati.
Dalam hal ini tentunya sudah banyak universitas yang memiliki prodi Apoteker. Jadi tidaklah sulit bagi pelajar yang ingin melanjutkan pendidikan farmasi.
Namun perihal kualitas itu beda cerita, tidak semua universitas memiliki prodi Apoteker dengan kualitas yang baik. Hal ini tentunya akan menunjang pendidikan yang ditempuh.
Oleh karena itu sangat penting memilih kampus dengan prodi Apoteker yang sudah terakreditasi Unggul. Berikut adalah 10 kampus dengan jurusan Apoteker terbaik di Indonesia.
1. Universitas Gadjah Mada (UGM) – Yogyakarta
Sebagai pelopor pendidikan farmasi di Indonesia, UGM memiliki program profesi apoteker dengan akreditasi Unggul (LAM-PTKes). Kurikulum berbasis penelitian dan praktik klinis yang kuat menjadikan lulusan UGM sangat dicari industri dan rumah sakit besar.
2. Universitas Indonesia (UI) – Depok
Fakultas Farmasi UI menawarkan pendidikan berbasis riset dan teknologi terkini. Didukung oleh fasilitas laboratorium modern dan jejaring alumni yang luas, UI selalu masuk dalam jajaran kampus favorit untuk program apoteker.
3. Institut Teknologi Bandung (ITB) – Bandung
Meskipun dikenal sebagai kampus teknik, ITB punya jurusan farmasi dengan reputasi sangat tinggi. Kombinasi antara ilmu farmasi dan teknologi menjadikan program apoteker ITB unik dan unggul dalam inovasi produk obat.
4. Universitas Airlangga (UNAIR) – Surabaya
UNAIR memiliki program profesi apoteker yang sudah terakreditasi Unggul. Kampus ini juga dikenal aktif dalam riset kefarmasian dan pengabdian masyarakat, menjadikannya salah satu pusat pengembangan ilmu farmasi di Indonesia Timur.
5. Universitas Padjadjaran (UNPAD) – Bandung
Program profesi apoteker di UNPAD menonjol dalam bidang farmasi klinik dan komunitas. Fasilitas lengkap, sistem pembelajaran berbasis kompetensi, serta jejaring rumah sakit yang luas menjadi nilai lebih.
6. Universitas Hasanuddin (UNHAS) – Makassar
Sebagai kampus unggulan di wilayah timur Indonesia, UNHAS memiliki jurusan apoteker yang terus berkembang dan telah meraih akreditasi Unggul. Cocok bagi calon apoteker yang ingin berkontribusi di daerah dengan akses farmasi yang masih berkembang.
7. Universitas Andalas (UNAND) – Padang
Program apoteker UNAND menekankan pada pelayanan kefarmasian berbasis masyarakat. Dengan akreditasi Unggul, UNAND menjadi pilihan utama di wilayah Sumatera Barat dan sekitarnya.
8. Universitas Islam Indonesia (UII) – Yogyakarta
Sebagai kampus swasta yang telah memperoleh akreditasi Unggul untuk program profesi apoteker, UII membuktikan kualitasnya di tingkat nasional. Kurikulum terpadu dan nilai-nilai islami menjadikan lulusan UII memiliki etika profesi yang kuat.
9. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) – Yogyakarta
UMY berhasil mencuri perhatian melalui program apotekernya yang modern, aktif dalam inovasi produk herbal, dan telah mendapatkan akreditasi Unggul. Cocok untuk calon apoteker yang ingin berkarier di farmasi klinik maupun industri.
10. Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (UKWMS) – Surabaya
UKWMS menjadi salah satu PTS terbaik dengan program profesi apoteker terakreditasi Unggul. Kampus ini unggul dalam bidang farmasi industri dan pengembangan formulasi obat generik maupun inovatif.
Menjadi seorang Apoteker yang baik tentunya memiliki pedoman dalam bertugas. Hal ini diperuntukkan untuk menjaga kualitas dan profesionalitas dalam bekerja.
Pedoman ini telah diatur dalam PIAI (Pedoman Indikator Apoteker Indonesia). Yuk kita cari tahu mengenai pedoman yang satu ini.
Apa Itu PIAI?
Pedoman Indikator Apoteker Indonesia (PIAI) merupakan dokumen acuan yang dirancang untuk membantu para apoteker dalam menjalankan praktik kefarmasian secara profesional, beretika, dan sesuai standar mutu pelayanan. PIAI disusun oleh organisasi profesi apoteker, yaitu Ikatan Apoteker Indonesia (IAI), dan berfungsi sebagai panduan dalam menilai kualitas praktik apoteker di berbagai bidang, baik di komunitas, rumah sakit, industri, maupun distribusi.
Tujuan PIAI
PIAI memiliki beberapa tujuan utama, di antaranya:
- Meningkatkan mutu pelayanan kefarmasian melalui penerapan indikator yang terukur.
- Memberikan standar praktik yang seragam bagi seluruh apoteker di Indonesia.
- Menjadi acuan evaluasi diri bagi apoteker dalam meningkatkan kompetensi dan etika profesi.
- Mendukung sistem akreditasi fasilitas pelayanan kesehatan, seperti apotek, rumah sakit, dan puskesmas.
Komponen dalam PIAI
PIAI terdiri dari sejumlah indikator praktik kefarmasian yang disesuaikan dengan bidang kerja apoteker. Indikator ini dibagi ke dalam beberapa kategori, seperti:
- Indikator Umum: mencakup aspek komunikasi, etika, dokumentasi, dan peningkatan kompetensi.
- Indikator Khusus: tergantung pada tempat praktik apoteker, misalnya:
- Apotek komunitas: layanan informasi obat, pelayanan resep, pengelolaan obat bebas dan bebas terbatas.
- Rumah sakit: penggunaan obat rasional, manajemen logistik obat, serta kolaborasi interprofesional.
- Industri farmasi: kepatuhan terhadap CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik), inovasi produk, dan sistem mutu.
- PBF (Pedagang Besar Farmasi): pengelolaan distribusi, penyimpanan obat, dan pelacakan mutu.
Penerapan PIAI
Penerapan PIAI dilakukan melalui proses asesmen diri (self-assessment) dan dapat dijadikan dasar untuk pengembangan profesional berkelanjutan (Continuing Professional Development/CPD). Selain itu, institusi tempat apoteker bekerja juga dapat menggunakan PIAI sebagai instrumen penilaian kinerja.
Manfaat PIAI
- Bagi apoteker: menjadi panduan dalam praktik profesional dan meningkatkan kualitas layanan.
- Bagi masyarakat: mendapatkan pelayanan kefarmasian yang aman, bermutu, dan bertanggung jawab.
- Bagi institusi kesehatan: meningkatkan kredibilitas dan efisiensi operasional pelayanan farmasi.
Pedoman Indikator Apoteker Indonesia (PIAI) adalah pilar penting dalam menjaga dan meningkatkan standar praktik kefarmasian di Indonesia.
Dengan menerapkan PIAI secara konsisten, apoteker tidak hanya memenuhi tuntutan profesionalisme, tetapi juga memberikan kontribusi nyata terhadap peningkatan kualitas pelayanan kesehatan nasional.
Masih pengen tahu lebih jauh mengenai PIAI? Selengkapnya mengenai PIAI bisa kamu lihat di website resminya yaitu https://piai.or.id/.
Tinggalkan komentar